Buku setebal 127 halaman yang diterbitkan oleh Banua Terang dan dicetak oleh Percetakan Fatahillah itu, berisikan komentar para tokoh di Kalsel tentang sosok Desmond.
Salah satu tokoh Kalsel yang memberikan komentar dalam buku tersebut adalah Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. “Desmond adalah sosok yang egaliter, elegan dan low profile.
Pergaulannya luas bisa beradaptasi dengan semua golongan, dengan siapa saja, tidak mengenal strata sosial,” demikian salah satu komentar yang diberikan H Ibnu Sina terhadap diri Desmond.
Dan dalam sambutannya, orang nomor satu dikota berjuluk seribu seribu sungai ini mengaku senang bisa menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.
Desmond sendiri menyatakan terkejut atas perhatian yang diberikan warga banua kepada dirinya. “Saya membaca buku ini sambil tertawa dan sedih. Buku ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Dengan gaya khasnya, pria lulusan Fakultas Hukum, ULM Banjarmasin yang kini menjadi anggota DPR RI itu kemudian bercerita, apa yang terjadi pada dirinya saat ini, sama sekali tidak direncanakan. “Saya hidup apa adanya. Saya tidak menduga akan seperti ini, itu karena hidup saya jalani apa adanya. Kalau saat ini terjadi seperti ini pada diri saya, itu merupakan sesuatu yang mengalir,” terangnya.
Sementara itu, Dosen ULM Banjarmasin Profesor Dr H M Hadin Muhjad SH MHum menyatakan, saat ini Kalsel memerlukan tokoh kuat. “Dengan adanya tulisan ini, mudah-mudahan Desmond bisa memberikan harapan itu,” katanya.
Kegiatan yang dihadiri puluhan tokoh Kalsel itu, juga dirangkai dengan kesepakatan bersama menolak dan menghentikan peredaran Narkoba dan LGBT.
Kesepakatan itu dilakukan dengan cara membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Desmod, dan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
copyright by facebook humpro-bjm
Post A Comment:
0 comments: